Berbagai Perspektif Dalam Teori Komunikasi

Dalam tulisan kali ini tidak membahas tentang pengalaman atau cerita seperti tulisan sebelumnya. Kali ini yang akan dibahas ialah tentang berbagai Perspektif dalam Ilmu Komunikasi. Tulisan ini dibuat guna mendukung tugas perkuliahan mata kuliah Teori Komunikasi dan untuk membagikan ilmu pengetahuan khususnya bidang Komunikasi.

Sebelum lebih jauh membahas tentang Perspektif dan Teori Komunikasi, mari kita mulai dengan membahas Perspektif.

Lalu, apa itu Perspektif?
Perspektif harusnya tidak asing di indera pendengaran para mahasiswa atau para penuntut ilmu tingkat atas.


per.spek.tif /pêrspèktif/

  1. n cara melukiskan suatu benda pada permukaan yang mendatar sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga dimensi (panjang, lebar, dan tingginya)
  2. n sudut pandang; pandangan
(Sumber : KBBI)

Sederhananya, Perspektif diartikan menjadi pandangan atau sudut pandang.

Perspektif disini tidak boleh dibuat tanpa adanya landasan yang jelas, tetapi harus berdasarkan fakta yang ada dilapangan.
Seperti Buku adalah buku, tidak bisa dikatakan sebagai Bakso dengan mengatasnamakan perspektif.

Dikutip dari Blog http://wan-firmansyah.blogspot.co.id
Bagaimana seseorang seharusnya menggunakan berbagai  perspektif komunikasi manusia?haruskah kita berusaha mempergunakan semua perspektif secara bersamaan?.

Fisher (1990:439) mengungkapkan kembali, “Sudah tentu tidaklah mungkin – secara konseptual ajeg. Penggunaan perpektif yang paling nyata haruslah secara sadar tanggap pada perspektif  yang dipakai, apa implikasinya, dan keman ia mengarahkan kita. Kita harus tanggap pada pertanyaan apa yang dapat ditanyakan dan karenanya dapat dijawab dalam rangka perspektif itu. Kita perlu mengetahui pertanyaan-pertanyaan apa yang tidak dapat dipertanyakan, dan karenanya juga tidak dapat dijawab. Kita perlu mengetahui apa yang seharusnya kita ketahui dan bagaimana menggunakan perspektif yang paling tepat untuk membawa kita pada pengetahuan / pamahaman itu.”


Perspektif dalam komunikasi bermacam-macam, berikut adalah perspektif yang akan dibahas dalam tulisan ini


1. PERSPEKTIF PRAGMATIS
Perspektif seperti yang disebutkan diawal ialah sebuah sudut pandang atau pandangan mengenai suatu hal.
Sedangkan pragmatis dalam KBBI berarti 

prag.ma.tis

  1. a bersifat praktis dan berguna bagi umum; bersifat mengutamakan segi kepraktisan dan kegunaan (kemanfaatan)
  2. a mengenai atau bersangkutan dengan nilai-nilai praktis; mengenai atau bersangkutan dengan pragmatisme
Dapat disimpulkan bahwa Perspektif Pragmatis berarti : Perspektif yang menitikberatkan pada tindakan yang dapat menjadi kegunaan. selanjutnya tidak berfokus pada yang selain perilaku komunikator sebagai komponen fundamental komunikasi manusia.

Contoh sederhananya, Jaka seorang presiden dari negara Wekaland sedang disuguhkan pertanyaan dari seorang wartawan mengenai isu Sara di negaranya, tetapi Pak Jaka tidak memberi tanggapan yang berarti, hanya bahasa non verbal seperti senyuman tipis. Tindakan ini dianggap memiliki jawaban tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.


2.PERSPEKTIF MEKANISTIS

me.ka.nis.tik /mêkanistik/

  • a sesuai dengan prosedur dan aturan baku
Jika dipadukan dengan makna perspektif, antara mekanistik atau mekanistis dalam perspektif dapat disederhanakan artinya menjadi pandangan mengenai aturan atau prosedur yang terjadi dalam kegiatan atau aktifitas transaksi informasi ini.


Perspektif mekanistis komunikasi manusia menekankan pada unsur fisik komunikasi, penyampaian dan penerimaan arus pesan seperti ban berjalan di antara sumber atau para penerimanya.


Perspektif secara Mekanistis 
Proses komunikasi pada perspektif Mekanistis ini sedikit komplek dan rumit karena ada unsur situasional  tergantung pada kondisi yang terjadi ketika komunikasi tersebut berlangsung, tergantung pada model apa yang diterapkan dalam proses komunikasi tersebut, proses komunikasi tersebut dapat dikatagorikan interpersonal apabila sender melakukan komunikasi diri sendiri, dan dapat dikatakan sebagai komunikasi kelompok apabila sender melakukan komunikasi dengan banyak receiver.

Kesulitan dalam melakukan proses komunikasi berdasar sudut pandang perspektif Mekanistis sangatlah kompleks, tergantuk kontekstual metode komunikasi apa yang digunakan.

(Dikutip dari http://siulanmarcomm.blogspot.co.id)

Contoh : dalam aktivitas atau kegiatan pertukaran informasi, masing-masing negara mempunyai ciri khas yang berbeda. Oleh masyarakat atau penduduk di Jepang, bersendawa setelah makan merupakan bentuk pujian kepada koki yang memasak makanan (non verbal), tetapi berbeda di Indonesia, bersendawa dianggap tidak sopan bahkan jorok dan termasuk tindakan tidak baik yang akan memunculkan stigma tidak santun untuk orang yang bersendawa karena dianggap akan  mengganggu orang lain.

3.PERSPEKTIF INTERAKSIONAL

Interaksional bermakna interaktif. Yang dimaksud interaktif menurut KBBI ialah

in.ter.ak.tif /intêraktif/

  1. a bersifat saling melakukan aksi; antarhubungan; saling aktif
  2. a Komp berkaitan dengan dialog antara komputer dan terminal atau antara komputer dan komputer
  3. a Komp keadaan yang ditandai dengan pertukaran percakapan dari masukan dan keluaran, seperti ketika pengguna memasukkan pertanyaan atau perintah dan sistem segera memberikan tanggapan
Dalam komunikasi, singaktnya perspektif interaktif memiliki arti pandangan atau sudut pandang dalam komunikasi mengenai hubungan antar pelaku komunikasi yang saling berhubungan. 

Perspektif interaksional menekankan tindakan yang bersifat simbolis dalam suatu perkembangan yang bersifat proses dari komunikasi manusia. Penekanannya pada tindakan memungkinkan pengambilan peran untuk mengembangkan tindakan bersama atau mempersatukan tindakan individu dengan tindakan individu- individu yang lain untuk membentuk kolektivitas. Tindakan bersama dari kolektivitas itu mencerminkan tidak hanya pengelompokan sosial akan tetapi juga adanya perasaan kebersamaan ataupun keadaan timbal balik dari individu- individu yang bersangkutan, yang dilukiskan dalam model sebagai “kesearahan” orietasi individu- individu terhadap diri orang lain, dan objek.
(Dikutip dari http://denontarr.blogspot.co.id )

Contoh Contoh dalam model interaksional ini yaitu ketika dua orang dengan budaya yang berbeda saling berkenalan. Dalam perkenalan tersebut kedua komunikator pasti akan berinteraksi dengan menanyakan nama, alamat, nomor telepon ataupun yang lain. Jika dalam obrolan itu mereka sudah menemui titik klop, seperti tokoh idola mereka yang sama, pasti mereka berdua lebih membuka diri dalam membicarakan tentang dirinya dan juga tokoh idolanya tersebut, sehingga proses interaksi mereka dapat menyatu dan saling memberikan timbal balik. Dalam konteks ini komunikasi berlangsung secara efektif

Nisa sedang mengunjungi negara tetangga, Malaysia. Disana Nisa bertemu masyarakat lokal, salah satunya beranama Eci. Nisa dan Eci berkenalan dan menjadi akrab karena ternyata mereka sama-sama gemar menonton drama korea. Meraka bertukar alamat serta id line dan nomor Whats App untuk tetap menjalin komunikasi. 

Dalam kasus ini, komunikasi berjalan efektif karena adanya timbal balik karena pesan atau informasi yang disampaikan komunikator ditangkap dengan baik oleh komunikan.



Nah itulah perspektif yang terdapat dalam ruang lingkup komunikasi, semoga bermaanfaat :)

Sumber : 

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nasrullah, Rully.2015. Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi.Jakarta : Simbiosa Rektama Media

Effendy, Onong Uchiha. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat tahun 2008

http://wan-firmansyah.blogspot.co.id/p/prespektif-komunikasi.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Teori Komunikasi (Teori Komunikasi Dalam Tradisi Sosiokultural, Retorika, Sibernetika)

Sosok yang Tersembunyi