Singkat Cerita dari Pasar Tengah
Pagi itu pasar sedang sibuk-sibuknya, kemudian datang
siang dengan terik-teriknya memecah keramaian pasar menghantarkan para pembeli
pulang dengan berbagai belanjaan di tangan kiri dan kanan. Matahari turun
perlahan, pertanda sore akan menggantikan posisi siang dengan aman. Sayangnya
sore hanya berdiam, kemudian direngut oleh gelap si malam yang juga menutup
satu persatu pintu toko pasar ini. Pedagang bergegas antusias, toko ditutup
dengan tenang namun was-was. Beberapa terlihat merapikan dagangan, atau menyelesaikan hitungan
penjualan. Sudah gelap, pasar tak lagi pengap. Tapi kini sepi yang menjaga
bangunan menjulan dengan atap setengah silinder nan kokoh ini. Bertahta lah
sepi dengan lancangnya.
Kini pasar sepi.
Toko-toko tertinggal dalam keadaan rapi. Persiapan
sudah hampir rampung untuk esok hari. Meninggalkan jejak-jejak pasti optimis
untuk besok pagi.
Ada apa sebenarnya ini?
FESTIVAL PASAR RAKYAT, tajuknya.
Menenggelamkan kesan kotor dan kumuh dari sebuah
tempat umum bernama pasar, memperkenalkan pasar tradisional kepada kaum muda
yang sebagian lebih antusias menghabiskan waktu d pasar modern, dan mendadak
jadi pengarang alasan terbaik ketika diajak ke pasar tradisional padahal jika
ditimbang dari segi dana yang diperlukan, ke pasar tradisional lebih sedikit
pastinya karena menggunakan pendingin ruangan yang alami dan gratis ( read: angin).
Atau bahkan menarik minat untuk mereka-mereka yang sudah lupa rasanya ke pasar
tradisional karena terbiasa duduk santai dirumah, menggeser layar telepon
genggam kemudian melakukan aktifitas seperti biasa dan beberapa hari setelahnya
dating paket, belanjaan online.
FESTIVAL PASAR RAKYAT KOTE PONTIANAK
Digelar dua hari, 22 hingga 23 Juli 2017.
Tak tanggung-tanggung, lokasi acara digelar di
tiga tempat sekaligus.
Pasar kenanga, pasar Kapuas besar, pasar tengah.
Rangkaian acara pun dibuat sedemikian menarik dan
apik. Menari diarea pasar? Sudah pernah melihat penampilan puluhan penari
dengan lincahnya menyuguhkan gerakan yang terdapat tarian adat disela-selanya
menari di tengah pasar?
Atau sudah pernah menonton penampilan pembacaan
puisi diantara bangunan pasar yang sedang direnovasi? Pembacanya dengan percaya
diri berdiri diatas reruntuhan bangunan dan diiringi tarian dibelakangnya?
Banyak kegiatan tidak umum yang diusung oleh
panitia festival yang diadakan di pasar ini.
Bahkan pedagang pun terlibat dalam beberapa
perlombaan yang disajikan oleh panitia Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak,
salah satunya toko paling menarik dan unik. Maka dari itu, pada awal dijelaskan
secara singkat bagaimana antusiasme para pedagang menyambut baik ‘ide cemerlang’
ini.
Pasar tidak hanya tempat jual-beli ternyata.
Orang-orang kreatif menyulapnya, membangkitkan
sesuatu yang sepertinya akan tenggelam ketinggalan zaman.
Tentang foto ini:
Foto ini diambil pada hari pertama
penyelenggaraan festival pasar, dari atas tangga penyebrangan pejalan kaki, dan
mengambil tengah lorong sebagai focus utama. Uniknya, bangunan Pasar Tengah ini
tidak hanya berupa deretan ruko di bawah, tetapi terdapat dua jembatan
penyebrang yang menghubungkan sisi kanan serta kiri badan pasar.
Pusat acara memang di lokasi dimana foto ini
diambil yaitu di pasar tengah. Tetapi terlihat sepi bukan? Ya karena ini adalah
sisi yang menuju ke arah belakang pasar tengah dan berhadapan langsung dengan
pasar Kapuas besar.
Sedangkan rangkaian acara ramai di sisi depan
yang berhadapan dengan jalanan. Disanalah para penonton dapat datang dan
melihat kemeriahan FESTIVAL PASAR RAKYAT KOTE PONTIANAK ‘Pegi Pasar Yok’.
Diresmikan pagi harinya di Pasar Kenanga oleh
beberapa pejabat tinggi kota Pontianak, kemudian diikuti kunjungan ke pusat
utama festival dengan menyebrang menggunakan beberapa mini kapal sederhana.
Komentar
Posting Komentar